DEMAM RETORIKA

Quotes of the day “Be Impeccable With Your Word. Speak with integrity. Say only what you mean. Avoid using the word to speak against yourself or to gossip about others. Use the power of your word in the direction of truth and love”. Miguel Angel Ruiz

Saudaraku yg mulia, saya sering melihat dan mendengar konsep yang agung mengenai bagaimana cara menjalani perilaku hidup itu dengan baik dan mulia. Perilaku itu contohnya adalah forgiveness / kemampuan utk memaafkan atau minta maaf, humble / rendah hati, patient / sabar, bebas dari jutek, bebas dari sebel dan lain sebagainya.

Namun banyak pula para pribadi yang mulia ini, seperti pemuka agama, trainers, counsellor yg mereka sendiri kesulitan ketika menerapkan konsep2 agung ini di lapangan kehidupan ketika menemui benturan2 nyata yg menerpa dirinya.

Contohnya saya melihat dan mendengar sendiri salah satu pemuka agama baru saja berkotbah, atau trainers yg memberikan panduan di seminar atau workshop….misal konsep sabar….wach mereka sendiri marah2 ketika menjumpai problematika yang membakar hatinya.

Saudaraku yg mulia….inilah salah satu bukti bahwa sesungguhnya benturan problematika hidup nyata itu berlapis kekuatannya dan kekuatan diri untuk menghadapinya juga berlapis.

Banyak juga yg disaat dia menyampaikan konsep forgiveness…di saat yg sama mereka juga masih menyimpan amarah terpendam….yg menurut penjelasannya itu mah masalah saya berbeda…orgnya sdh sgt keterlaluan…perlu waktu utk saya memaafkan…waduh…..sampai kapan?….bukankah minta maaf atau memaafkan itu harus disegerakan?

Ada juga mereka yg menyampaikan retorika katanya utk pengingat diri… itu sangat bagus…namun sebaiknya kalimatnya dalam bentuk ajakan…jangan berkesan master di bidang itu, atau sudah bisa menghadapi hal tersebut dengan baik !…mungkin ini lebih elegan…kenapa?…ya karena kita ndak tahu kemungkinan terjadinya benturan yg lebih kuat di lapangan kehidupan yg akan kita hadapi…karena bukankah cobaan itu berlapis…dan untuk membuat kita matang.

Menyampaikan retorika positif itu bagus, namun bukankah harus berlandaskan integritas?, jika belum sanggup berperilaku seperti yang ditulis, maka seyogyanya kalimatnya berupa ajakan, bukan petunjuk. Hanya kejujuran diri dan resonansi jati diri lah yang mengungkap informasi sebenarnya.

Itu baru pendekatan positif dan spiritual psikologis…belum lagi dilihat dari aspek2 Resonansi jati diri…yg langsung merasakan dan membaca resonansi dari pusat emosi seseorang yaitu sistem limbik. Contoh….kira2 tiga tahun yang lampau ada peserta saya seorang nenek yg baik hati umur 67 tahun…..ketika masuk dalam sesi pembersihan emosi negatif dalam diri…beliau mengatakan “saya sudah bersih pak ndak perlu ikut sesi ini..sudah saya maafkan semua orang yg pernah membuat salah sama saya”, begitu ujarnya….namun saya sampaikan secara resonansi masih menunjukan angka 30 % emosi negatif didalam dirinya, dan beliau tidak percaya.!, namun ketika digali lebih dalam dengan tehnik resonansi…ternyata memang ada emosi terpendam yg belum hilang disebabkan kejadian waktu ybs umur 17 tahun, bayangkan sampai 50 tahun tanpa sadar beliau membawa ke mana2 itu emosi negatif sepanjang hidupnya !

Ini salah satu bukti bahwa kesadaran rasional tidak cukup mampu mendeteksi gejala dalam diri, hanya kesadaran Resonansilah yg dapat menembus lapisan terdalam masalah diri…secara obyektif !, kenapa?…ya karena kesadaran Resonansi mampu menembus batas Rasional Ego manusia atau jika dalam Teori Pikiran, mampu menembus batas Kritikal Area (Critical Area) yang kesadaran rasional tidak mampu menembusnya !

Bagaimana dengan tehnik pemrograman pikiran seperti Hypnotherapy?, itu lebih bagus dan lebih maju, namun efektifitas sesungguhnya cuman 30%, karena jangan lupa bahwa bukan hanya emosi itu saja yang dibebaskan namun efek yang ditimbulkannya yaitu medan resonansi negatif dan hal ini yang tidak tersentuh oleh tehnik Hypnotherapy. Saya bisa sampaikan seperti ini karena saya adalah praktisi dan master Hypnotherapy sudah cukup lama.

Lantas bagaimana dengan tehnik EFT ?, Emotional Fredom Tehnik yang diperkenalkan oleh awalnya oleh Gary Craig. EFT merupakan penyerdahanaan dari TFT, Tough Field Theraphy (TFT) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Callahan. Ini lebih bagus lagi, karena sudah menyentuh tubuh energi.

Namun banyak kasus tidak efektif apalagi menghadapi kasus yang berat. Kenapa?…karena EFT tidak memahami aspek power dan aspek Kualitas jati diri ! Yang ada mungkin kelihatan sembuh namun betul2 kah sudah bersih?, mungkin kelihatan sembuh namun menyentuh kualitas jati dirikah?, karena sesungguhnya masalah manusia tidak cukup diselesaikan dengan mengelola tubuh energi !, bagaimana tubuh jati dirinya?

Perspektif Kesadaran resonansi melihat secara detil, dalam dan menyeluruh masalah diri manusia yang berbeda di Kedalaman, Kekuatan dan Kekerasannya ! serta dampaknya terhadap Kualitas Jati diri manusia (Kualitas jati diri dimaksud adalah bukan dari konsep positif dan spiritual psikologis namun dari persepektif Resonansi Jati diri) sehingga percepatan penyelesaian yang menyeluruh menyentuh seluruh lapisan diri dapat optimal diselesaikan !, bukankah ini semua harapan yang kita dambakan selama ini?

Yang ingin saya sampaikan disini adalah….yuuk kita redam kesibukan akan keramaian retorika kita…sebelum benar2…kita bisa membuktikannya di segenap model benturan, bukankah sekali lagi integritas itu merupakan fundamental hidup?, jika tidak mempunyai integritas lantas apa yang kita jadikan modal dalam hidup?

Mari kita bersama memperkokoh diri..bukan hanya dengan cara positif dan spiritual psilologis namun dilengkapi dengan resonansi jati diri sehingga diperoleh kedalaman dan kepekaan yang menyeluruh dan yang lebih penting lagi menyentuh aspek Resonansi jati diri sesungguhnya, sekali lagi bukan dengan retorika jati diri yang berangkat dari positif dan spiritual psikologis !, apalagi dengan kekakuan diri untuk tidak memperluas kacamata diri bahwa sesungguhnya kita perlu selalu…sekali lagi selalu memperbaiki tehnik pengelolaan diri dengan cara naik keatas dan bukannya kesamping.

Karena sesungguhnya tehnik Resonansi jati diri didalamnya sudah ada tehnik positif psikologis dan spiritual psikologis, sudah meliputi semua tehnik kecerdasan yang ada sekarang ini !. Dan tehnik Resonansi Jati diri untuk semua golongan, untuk semua agama, semua bangsa, berlaku dan berjalan efektif pada semua pihak, karena sesungguhanya Kecerdasan Resonansi Jati diri yang diformulasikan menjadi teknologi TS-CODE bertujuan untuk

(1) Mengembalikan kekuatan alami yaitu kualitas jati diri asli

(2) Meningkatkan kualitas perilaku dan memahami cara berpikir, serta berimajinasi

(3) Meningkatkan martabat resonansi jati diri kita

(4) Membebaskan diri dari segala rintangan hidup, baik yang didalam diri maupun diluar diri

(5) Lebih diterima di lingkungan dan harmonis kerja tim serta lebih efektif

(6) Dengan sistem navigasi yang tepat dapat membuat pilihan dan keputusan yang lebih baik

(7) Hidup lebih sehat, lebih lancar, lebih mudah dan lebih menyenangkan serta berintegritas.

TS-CODE merupakan teknologi Kecerdasan Resonansi Jati diri, lahir di antara sekian banyak kecerdasan yang sampai saat ini tidak dapat menyelesaikan problematika manusia secara holistik / menyeluruh yang sebenarnya dan bukannya holistik yang terbatas.

TS-CODE dengan metodenya CODE Quadrant Therapy yang merupakan sinergi 3 kekuatan formula (a) Mind Restructuring (b) Psycho Cubenetics ( c ) DNA Coding Resonance.

TS-CODE sistem navigasi yang selalu bertumbuh dan mempertajam daya tembus analisanya seiring peningkatan Kualitas alam jati diri siswa. Sistem navigasi ini disebut HKQI, Human Key Quality Indicator. HKQI, adalah metode mengurai kode DNA manusia menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh bahasa manusia. Sudahkah kita mempunyai sistem navigasi yang tepat, selalu bertumbuh dan selalu mempertajam daya analisa untuk aspek-2 kehidupan?

Semangat berbagi untuk kemulyaan bersama,

Transpersonal resonance navigator