Transpersonal Resonance Psychology

What is Transpersonal psychology?

Berdasarkan 202 definisi, Lajoie dan Shapiro (1992) yang dikutip dari Friedman dan Pappas (2006) menyimpulkan psikologi Transpersonal sebagai: “Psikologi   transpersonal   mencakup   kajian   tentang   potensi   tertinggi   umat manusia, dan dengan mengenali, memahami, serta realisasi dari   penyatuan spiritual, dan melebihi keadaan kesadaran (states of consciousness).”

What is the difference between Transpersonal Psychology & traditional psychology?

Segala sesuatunya untuk menjadi baik harus selalu berkembang. Begitu pula ilmu pengetahuan, psikologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan. Psikologi adalah ilmu perilaku dan proses mental.

Dalam   psikologi   konvensional   kearifan   budaya,   spiritualitas,   dan  pengalaman   dengan kesadaran yang tinggi (super consciousness) termasuk kesadaran energi tidak mendapatkan tempat yang memadai. Bahkan di antaranya ada yang menganggapnya patologis.

Dengan keterbatasan psikologi konvensional tersebut maka timbullah pskologi Transpersonal. Psikologi Transpersonal adalah bentuk psikologi yang mempelajari aspek transpersonal, transenden atau aspek spiritual dari pengalaman manusia.

Psikologi Transpersonal adalah pengembangan pemikiran psikologi sebelumnya, termasuk psikoanalisis, kajian perilaku, dan psikologi humanistik. Psikologi Transpersonal berusaha untuk mengintegrasikan pengalaman spiritual dalam teori psikologi modern. Berbeda dengan tiga pemikiran sebelumnya seperti Psikoanalisis, Kajian Perilaku dan Psikologi Humanistik yang menyangkal transendensi, Psikologi Transpersonal mengintegrasikan seluruh spektrum perkembangan manusia dari prapersonality ke transpersonality. Jadi sebetulnya psikologi Transpersonal adalah ilmu psikologi yang terlengkap, menyeluruh atau Holistik.

Tokoh yang menjuluki psikologi transpersonal sebagai ’kekuatan keempat dalam psikologi’, yang melengkapi tiga aliran besar yang telah ada sebelumnya: psikoanalisis, behavioristik, dan psikologi humanistik, adalah Abraham Maslow. Maslow menemukan bahwa   beberapa   orang   yang   mencari   aktualisasi   diri   mengalami   pengalaman   puncak (peak experience).

Pada   tahun   1968,   Maslow   menulis:   ”Saya   memandang   humanistik,   kekuatan psikologi ketiga menjadi transisi, persiapan menuju ke arah yang lebih tinggi, kekuatan keempat   psikologi   yaitu   transpersonal,   transhuman,   yang   lebih   terpusat   pada   kosmos, bukan   pada   kebutuhan   dan   minat   manusia,   yang   berlangsung   melampaui   batas-batas kemanusiaan, identitas, aktualisasi diri, dan keinginan-keinginan”.

Seperti alam, manusia adalah sebuah misteri yang besar. Manusianya tidak berubah, namun cara kita memahami jiwa manusia, memahami segala sesuatu yang mempengaruhi kualitas diri manusia, memahami segala rintangan hidup yang melingkupi manusia yang berubah. Terbukti ilmu psikologi konvensional tidak dapat secara signifikan memperindah kehidupan dunia. Ilmu psikologi sudah masuk ke babak baru yaitu Transpersonal Psikologi yang sekarang sudah diakui oleh Inggris maupun AS.

Maslow’s Hierarchy of NeedsLates

Dari model level kesadaran “a new integrative model for states of consciousness” yang diperkenalkan oleh Gordana Vitaliano , M.D, mindwaves@vxm.com

What is the difference between Transpersonal Psychology & Transpersonal Resonance psychology?

Perkembangan Transpersonal psychology sampai saat ini semakin menarik ahli – ahli psikologi dan banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan menembus batasan psikoanalisis, behavioristik, dan psikologi humanistic.

Core concept Transpersonal Psychology menurut John Davis, Ph.D, Transpersonal Counseling Psychology Department, Naropa University ada sebelas element, yang dimulai dengan Context, Content and Process (Vaughn, JTP).

Context: the philosophical assumptions of a field, its orientation, attitude, and approach; guides research and practice. Characteristics of a transpersonal context include self-transcendence, non duality, optimal mental health, and the intrinsic health and wisdom of each person and each part of the whole.

Content: the material dealt with by a field, its topics of research, theory, and practice. Examples are transpersonal, mystical, shamanic and similar states, self-transcendent consciousness, the difficulties that arise in the spiritual journey such as spiritual emergency, the relationship between transpersonal states and psychopathology, transpersonal eco psychology, and so on.

Process: the various practices used by a field. Transpersonal processes include practices drawn from spiritual traditions which might be useful to psychologists (such as meditation) and psychological methods which might be useful to those on spiritual paths (such as dealing with anxiety or self-pathology).

  1. Self-transcendence and disidentification (Maslow, others)
  2. Transpersonal ecopsychology
  3. Varieties of religious experience (james)
  4. First-hand and second-hand religion (james); spirituality and religion (various writers)
  5. Collective unconscious and archetypes (jung)
  6. Peak experience (maslow)
  7. Perennial philosophy(huxley and others), Hierarchy of needs (maslow), and Developmental spectrum (wilber)
  8.  Pre-trans fallacy (wilber), Reductionism and elevationism (walsh and vaughan).
  9. Extrapersonal and transpersonal (green, jtp).
  10. Spiritual crises (roberto assagioli), spiritual emergency (grof), positive disintegration (dembrowski), mystical experience with psychotic features (lukoff et al.), nadir experience (maslow)

Tranpersonal psikologi sesuai dengan perkembangannya mempunyai banyak sekali variant implementasi tehniknya, seperti yang diuraian diatas. Namun secara context, content dan process masih mengalami beberapa kelemahan yakni :

  • Tidak melibatkan aspek Hukum Resonansi
  • Tidak menyentuh jati diri asli manusia, yang ditandai adanya lapisan jati diri dan kode personal jati diri alamiah.
  • Tidak membuka kesadaran energi kehidupan secara menyeluruh
  • Tidak mempunyai alat ukur yang spesifik, sehingga bisa membedakan energy positif dan energy negatif dengan kedalaman analisa yang tepat.
  • Tidak mempunyai metode untuk mengelola segala bentuk rintangan hidup manusia.

Dari kelemahan yang ada, kami menghadirkan Transpersonal resonance psychology. Transpersonal resonance psychology memberikan paradigma baru, memberikan kesadaran baru bahwa harusnya segala sesuatunya dapat terukur. Dan kualitas Transendence seseorang itu berbeda – beda sepenuhnya dipengaruhi oleh lapisan jati diri dan medan resonansi jati diri seseorang yang berlapis tingkatannya. Hal ini juga menjadi penyebab mengapa kualitas diri seorang Transpersonal meskipun tehnik bagus namun secara kecerdasan emosi dilapangan kehidupan mereka masih belum mencapai tahap yang puncak.

True self resonance adalah fondasi dari suskesnya pencapaian apa yang diinginkan manusia sesuai dengan tingkatannya. True self resonance menembus tingkatan lebih tinggi dari puncak keinginan Transendence yaitu True self Resonance Navigator.

Inti dari kesadaran manusia adalah dari resonansi jati dirinya. Seperti tampak pada model diatas maka segala lualitas kesadaran manusia dipengaruhi langsung oleh lapisan – lapisan jati dirinya. Inilah perbedaan inti terhadapTranspersonal psychology klasik.