The Forensic of Forgiveness – Part Two

Quotes of the day :
“Forgiveness is the key to action and freedom.” – Hannah Arendt

Sebagaimana yang telah saya sampaikan pada uraian saya bagian 1, bahwa satu satunya jalan membebaskan diri kita dari ikatan emosi dengan sesama terlepas kita yang melakukan kesalahan atau tidak kita HARUS MINTA MAAF dan MEMAAFKAN !!!

Namun kenapa kita rata – rata sulit memaafkan?
Kalau kita amati apa yang kita alami sendiri maupun yang orang lain alami, sulitnya memaafkan itu karena macam – macam sebab, namun rata – rata dikarenakan masalah harga diri sendiri, harga diri keluarga, rasa malu, gengsi, sakit hati, kebencian, dendam, EGO dan lain sebagainya.

Jika dalam bagian 1, dampak forgiveness secara spiritual, maka pada kesempatan ini adalah pentingnya minta maaf dan memaafkan ditinjau dari sisi dampak KOGNITIF PSIKOLOGIS nya. Apapun penyebab masalahnya, seberat dan sedalam apapun tetap kita harus minta maaf dan memaafkan !

Yuuk mari kita urai kenapa kita harus minta maaf dan memaafkan dari sisi Kognitf Psikologis, yakni :

(1) Reflection
Jika kita merenungkan diri dan kehidupan sebetulnya tidak ada manusia yang sangat sempurna dan luput dari suatu kesalahan, kekilafan, kealpaan, keteledoran !
Dan tidak ada yang 100% benar atau 100% salah. Karena sesungguhnya apapun yang terjadi pada diri selama kita terlibat didalamnya pasti kita juga ikutan sebagai penyebab kenapa masalah itu timbul !
Satu lagi apabila kalau kita melakukan kesalahan tentunya kita sangat ingin agar kita dimaafkan!, maka kenapa kita sulit memaafkan “?. Yang terakhir Tuhan saja yang menciptakan seluruh bangsa manusia dengan Ya Rahmaan dan Ya Rahiimnya yaitu selalu membuka pintu maaf untuk kita semua…so why not we give forgiveness or mercy to others?

(2) Move On
Memaafkan itu bukan sesuatu yang kita lakukan untuk orang lain, memaafkan itu adalah untuk kepentingan kita sendiri ! Memaafkan itu adalah agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat melanjutkan kehidupan kita dengan bahagia (Move On). Inilah satu tindakan memuliakan diri.

(3) Truth
Memaafkan bukan berarti menyetujui perbuatan menyimpang atau sikap yang tidak benar, memaafkan sekali lagi adalah suatu usaha agar kita tidak terjebak dengan masalah itu berlarut – larut secara emosional.
Jadi yang kita bicarakan disini adalah faktor emosi negatifnya dan bukan masalah itu sendiri. Ini adalah sesuatu yang berbeda, dan perlu sikap serta tindakan yang berbeda .

(4) Time Frame
Jika kita terjebak pada kondisi emosional untuk tidak memaafkan atau tidak mau minta maaf, kita sebetulnya terjebak pada kehidupan masa lalu. Bukankah peristiwa yang terjadi tersebut adalah sudah terjadi, dan yang namanya sudah terjadi itu tentunya berada di masa lalu ! So banyak dari kita meskipun hidup di masa sekarang namun kondisi psikologis emosinya masih dikuasai oleh kejadian masa lalu…dan ini sama juga menciptakan beban dalam diri.
Kehidupan yang sangat tidak nyaman ya saudara-2 ku..jika kita hidup pada masa sekarang..pergi kemana-2 membawa beban masa lalu….sudah begitu kita nyaman lho membawa beban tersebut. What kind of life like this ?

(5) Blocking Mind
Kejadian yang menimbulkan masalah emosi negatif antar kedua belah pihak itu tidak bisa dilupakan, karena sudah masuk dalam rekaman di otak, namun yang bisa dibersihkan dan dibebaskan adalah faktor emosi didalamnya atau yang dikandung oleh peristiwa itu.

Dengan kedalaman kesadaran dan kerendahan hati serta ketulusan untuk memaafkan dan minta maaf maka ketika kita memutar film kejadian yang melibatkan faktor emosi tersebut, hati nurani kita sudah bebas..ndak terasa apa-apa..seperti melihat film biasa..tidak faktor emosi didalamnya. Dan kita mempunyai kebijakan dalam memaknainya.

Dengan 5 faktor diatas maka diharapkan sudah mempunyai gambaran jelas pentingnya minta maaf dan memaafkan di kehidupan kita, agar kita menjadi pribadi yang sangat bebas, dari segala macam ikatan / beban emosi negatif yang merintangi diri !

So…yuuk kita mencoba berusaha sekuat mungkin untuk adil pada diri sendiri dan adil pada orang lain, karena minta maaf dan memaafkan juga mempunyai faktor Justice / keadilan !
…semangat berbagi untuk kemulyaan bersama.

Baginda Dirga Pawana Ismangil