GIFT FROM GOD

GiftFromGod

# A GIFT FROM GOD #
“Sejatinya belief system kita sendirilah yang mengantar kita akan mendarat kemana nanti, maka sudahkah kita menguji belief system kita?
Sungguh semuanya bentuk Kasih sayangNYA dan azaz keadilanNYA, dan mengkristal menjadi hadiah dariNYA” B-AMA

Banyak manusia jatuh karena hablu minanas (hubungan antar sesama), maka mari kita perluas kelenturan jiwa kita terhadap sesama dan kehidupan, bukankah sikap dan perilaku sesuai dengan belief system kita sendiri?

Dalam hukum hablu minanas (hubungan antar sesama), Allah ndak ikutan didalamnya.
Manusia bisa saja taubat ribuan x kepada Allah, namun selama masih ada bercak hitam karena sesama, sungguh hal tersebut amat mengganjal.

Agama memang jalan kebebasan, namun untuk mencapai kebebasan murni tersebut bukankah penuh dengan kriteria dan persyaratan?

Kalau semuanya enak, lantas kenapa manusia turun kebumi?
Jika semuanya sama lantas mengapa manusia berbeda beda kualitas jati dirinya.

Jika sedemikian mudahnya proyek penyelamatan manusia melalui jalan Agama, maka kenapa sedemikian luasnya alam neraka dan alam alam negatif dan ndak pernah kosong, belum lagi yang masih terhimpit di dua alam.

Hadiah itu bukan saja masuk ke alam Surga atau alam alam positif diatasnya namun sejatinya juga masuk alam neraka atau alam alam negatif yang mempunyai profile ber tingkat tingkat alamnya serta ber saf saf dan didalam saf saf tersebut juga ber lapis lapis.
Di alam alam inilah mendaratnya ruh manusia bercampur dengan penghuni aslinya.

KAPLING REAL ESTATE ALAM

Hadiah bukan hanya dari perspektif amal namun juga kesalahan yang dibuat manusia yang berkonstribusi diberinya hadiah.
Jadi bahan baku hadiah dari Tuhan itu selain amal juga segala bentuk kesalahan selama hidup serta keindahan semu yang dipegangnya baik dari konsep ilmunya, maupun gelar gulung hidupnya dan kesleuruhan ini berfondasikan dari belief systemnya, sehingga semuanya suatu rangkaian yang utuh.

Saya beri contoh, banyak sekali saya bertemu dengan orang yang rajin ibadah, namun yang bersangkutan mempunyai ilmu ilmu yang berbahan baku energi negatif misalnya Jin, meskipin Jin Islam namun bagi saya tetap jin.
Nach Belief system mereka kokoh bahwa bermain dengan jin itu is ok, maka nanti diberilah hadiah mendarat sesuai alamnya.

Ada juga mempunyai belief system bahwa marah itu perlu, benci itu ok, dsbnya maka diberilah hadiah sesuai bahan baku amarah atau emosi negatif lainnya itu, oleh karenanya mendaratlah sesuai alamnya.

Ada juga yang mengatakan kita semua sama, jangan di kotak kotak an, bahkan konsep  ini katanya telah mencapai martabat tertentu, nach ini juga ada kapling hadiahnya, pokoknya semuanya mempunyai kapling real estate sesuai dengan keyakinannya.

Ada juga suka main dengan energi Voodoo, leak, prewangan dsbnya, bahkan sangat yakin itu adalah satu satunya jalan kehidupan atau mencapai karir tertentu, nach ini juga dapet hadiah sesuai kapling real estate alam yang ada, jadi kurang apa agi kasih sayang Allah dan azaz keadilannya.

Jadi kata kuncinya adalah bahan baku energi yang mendasari belief systemnya membentuk frekuensi jati dirinya, maka disedotlah ke frekuensi alam yang sesuai.

Lha gimana dengan segala perhitungan amal dsbnya?, nach itu sudah masuk semuanya. Bukankan segala wujud ucapan, sikap dan perilaku kita, cara kita menyikapi dan merespon interaksi didalam hidup dan kehidupan semuanya berangkat dari belief system kita?

THE WORKING SYSTEM OF GOD

Bukankah manusia hidup sudah diberi pikiran, qolbu dan kehendak bebas, nach kehendak bebasnya itulah yang meng agungkannya namun sekaligus juga merontokkannya jika salah langka dan tidak jeli.

Juga bukankah hukum energi fisika Quantum mengatakan bahwa “Energi akan mencari sesuai dengan frekuensinya”.
Hukum ini adalah salah satu Sunnatulah, maka jadilah.

Masih protes akan Kasih sayangNYA dan ke Maha adilNYA?, itulah sistem kerja alam kita ndak bisa protes.

Oleh karenanya sudahkah kita ngecek bahan baku belief system kita?, nanti kalau dibilang ada negatif dalam diri, langsung protes…., kalau dibilang masih ada bercak bercak hitam, langsung complain…khan saya rajin ibadah, khan saya …khan saya…dan bla bla lainnya.

Lha khan saya cuman baca apa yang di informasikan diri Anda sendiri, dari DNA energi Anda sendiri, ndak percaya ya monggo, percaya ya monggo,..enak toch?, gitu saja kok repot.

Seperti ciri ciri bangsa manusia mempunyai rambut, mata, kuping, hidung, tinggi badan dsbnya mudah dibaca dengan mata fisik maka energi yang melingkupi jiwa manusia dan membentuk DNA energi (bukan DNA fisik) manusia, juga sangat mudah dibaca sesuai dengan informasinya melalui mata jiwa.

Maha Besar Allah yang mengetahui segala yang tersembunyi didalam dada manusia.

Maha suci Allah yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu”(Al Mulk ayat 1)

Salam kasih dan keagungan hidup
To Love – To Give – To Care
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
Navigator Executive
Grandness Leadership Intelligent Center
Journey to the main source Sustainable Excellence
Initiating Action for Global Grandness Leadership