HALAMAN YANG HILANG ATAU SENGAJA DIHILANGKAN ATAU HALAMAN YANG DIMANIPULASI

HALAMAN YANG HILANG ATAU SENGAJA DIHILANGKAN ATAU HALAMAN YANG DIMANIPULASI
By
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
_Pemerhati Energi Jati Diri, Martabat dan Kedaulatan Jati diri manusia_
__Al Haq Transpersonal Navigator_
_Pusat Komando Jaringan Terpadu Poros Badar Al Haq Rahmatan Lil Alamin_

Tulisan ini merupakan tulisan seseorang yang berjudul asli *HALAMAN YANG HILANG*, sayangnya saya tidak tahu siapa penulisnya alias *Anonymous*.

Namun, dalam kesempatan ini, beranjak dari kenyataan dalam kehidupan, sejatinya judul asli ini tidak cukup mewakili, maka saya lengkapi menjadi :
*HALAMAN YANG HILANG ATAU SENGAJA DIHILANGKAN ATAU HALAMAN YANG DIMANIPULASI*

Oleh karenanya, muatan tulisan ini saya lengkapi untuk disesuaikan dengan perubahan judul, agar selaras dengan maknanya.

Dan ada suatu statement dalam tulisan ini yaitu *”Semoga semua mahluk hidup berbahagia dan sejahtera”* yang sengaja saya hilangkan, karena akan saya bahas dalam tulisan tersendiri.

“Dinamika hidup bisa macam macam, kita bisa bohongi orang lain, namun bisakah kita membohongi diri sendiri atau Sang Pencipta dan Penguasa semesta alam?”

LivingOnAlHaq Scientific Wisdom

*KISAH HALAMAN YANG HILANG*
Seorang guru bertanya kepada muridnya tentang pelajaran sejarah dunia : Nak, siapakah Barack Obama itu?”.

“Penjual es krim, Pak.”

Guru tersebut terkejut mendengar jawaban muridnya.
Ia bertanya sekali lagi.
Si murid tetap memberi jawaban yang sama.
Sang guru kembali mengulang pertanyaannya dengan jengkel,

“Nak, bukankah biografi Barack Obama ada di buku paket. Apa kamu sudah membacanya?”

“Sudah, Pak. Barack Obama adalah penjual es krim..!”

Sang guru semakin emosi mendengar jawaban seperti itu.
Ia perintahkan si murid mengeluarkan buku paket miliknya, dan membuka halaman tentang Obama.

Pada buku si murid, biografi Obama hanya ada satu halaman.
Kisah hidup Obama berhenti pada saat masih remaja, di usia 16 tahun ia memperoleh pekerjaan sebagai pelayan kedai es krim di kota Honolulu, negara bagian Hawaii.

Guru tersebut menyadari ternyata pada buku si murid, halaman kedua hilang.
Mungkin tersobek tidak sengaja, atau bisa jadi memang dari penerbit buku tersebut halamannya kurang selembar.
Pantas ia tidak tahu kelanjutan sejarah hidup Obama hingga menduduki kursi presiden ke-44 di Amerika.

Guru tersebut benar, ketika ia mengatakan bahwa Barack Obama adalah presiden.
Karena kenyataannya memang demikian.
Tetapi muridnya juga benar.
Karena sejauh yang ia baca, Obama adalah penjual es krim.
Jadi dalam cerita tersebut keduanya sama-sama benar.

Lalu mengapa terjadi perselisihan…??

Karena sang guru tidak menyadari bahwa ada halaman yang hilang.
Begitu ia tahu, akhirnya ia memaklumi jawaban murid tersebut.

************

Sahabatku ….

Apa yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari sejatinya juga serupa dengan kisah ini.

Hampir semua perbedaan pendapat antara dua orang, sebenarnya hanya disebabkan karena adanya *”halaman yang hilang”*, adanya *perbedaan pengetahuan dan pemahaman.*

Saat seorang suami berselisih dengan istrinya, redamlah dulu emosi.
Sebab yang perlu kita cari tahu adalah dimana *”halaman yang hilang”* itu.?
Bukan saling bertengkar mempertahankan ego masing-masing.

Ketika orang tua berseberangan dengan anaknya, carilah dulu *”halaman yang hilang”* itu.
Bukan langsung melampiaskan kemarahan kepada anak.

Ketika dua sahabat berbeda dalam menyampaikan pendapat, carilah dulu *”halaman yang hilang”* itu. Bukan malah bertengkar saling cakar cakaran.

Karena dalam perbedaan pendapat bukan berarti ada yang benar dan ada yang salah.

Bisa jadi kedua pendapat benar.
Namun menjadi berbeda, karena ada *”halaman yang hilang”* di antara keduanya.

**HALAMAN YANG HILANG ATAU SENGAJA DIHILANGKAN ATAU HALAMAN YANG DIMANIPULASI**
*Bagaimana jika *Halaman tersebut bukan hilang namun sengaja dihilangkan?*

Seperti orang berhutang tidak mau melunasi hutangnya bahkan malah mlintar mlintir alasan untuk tidak melunasi hutang yamg telah diakuinya sendiri bahkan bisa saja sudah tanda  tangan setuju melunasi hutang diatas kertas namun masih saja mencari segala alasan untuk tidak melunasi, *bukankah halaman tersebut sengaja dihilangkan atau bisa saja dimanipulasi?*

Bagaimana jika sudah janji pada seseorang bahkan didepan umum, namun tidak menepati janji, dan janji tersebut diabaikan serta tidak pernah dibahas kenapa tidak dipenuhi, *bukankah halaman tersebut sengaja dihilangkan atau bisa saja dimanipulasi?*

Dan contoh lain,
Seperti tidak amanah?

Melakukan pengrusakan dalam skala yang luas, seperti pengrusakan ekonomi, keadilan dll?

Sengaja melakukan hal hal diluar batas bahkan melegalisasinya?, *bukankah halaman tersebut sengaja dihilangkan atau bisa saja dimanipulasi??*

Bagaimana dengan fitnah / membangun opini dengan memutar balikkan fakta dengan sengaja untuk menjatuhkan kredibilitas seseorang atau sengaja Merusak reputasi sosial seseorang, *bukankah halaman tersebut sengaja dihilangkan atau bisa saja dimanipulasi?*

Sahabat,
Hidup itu bertanggung jawab, jika kita pernah melakukan segala hal yang dalam ranah *”sengaja menghilangkan suatu halaman dalam kehidupan seseorang atau bahkan memanipulasi halaman tersebut”*, bagaimana jika sampai akhir hayat, kita tidak mengakuinya? atau bahkan sengaja dirahasiakan?, kira kira masuk ke alam mana jiwa kita? atau kita tidak perduli mengenai itu?, atau kita meyakini bahwa jika kita ber agama tertentu pasti diselamatkan?, begitukah?

Hal tersebut bukankah pembenaran kita buka kebenaran hakiki, *bukankah alam mempunyai kebenaran sendiri?*, dan *alam adalah pemutus terakhir mana yang benar dan mana yang pembenaran?*

Bukankah segala hal yang kita lakukan harus dibayar berikut bunga bunganya, *bukankah ini hubungan antar manusia, hablu minanas Allah SWT tidak ikut campur, Allah Maha Adil dan Maha Integritas*

Semoga ….
Tidak ada *”halaman yang hilang”* atau *”halaman yang sengaja dihilangkan atau halaman yang dimanipulasi”* dalam persahabatan kita atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mudah mudahan tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang mengosongkan gelasnya dan merendahkan hatinya.

Mudah mudahan tulisan ini makin membuat kita semua lebih mendekatkan diri sedekat mungkin pada Allah serta memperkuat kualitas keimanan dan ketaqwaan kita bersama.

Semoga penjelasan ini mampu menghijrahkan diri kita di samudra taqwa tiada ujung dan mampu melaksanakan Khairunnas anfauhum linnas (sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati “(At-Tagabun [64] : 4)

*Total kaffah Grandness inside, Greatness Outside*

#Membumikan kesadaran Iman kepada yang Ghaib
#Membumikan ahlak Islam yang Humanis Islami.
# Membumikan LivingOnAlHaq Rahmatan lil alamin dan mewujudkan Khairunnas anfauhum linnas #
Sebaik-baik manusia dialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya

Semoga bermanfaat,
Wallahu a’lam bish-shawabi
Wabillahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lereng Gunung Gede
Kamis, 15 Oktober 2020
Salam Allahu Robbi
To Love – To Give – To Care
Fiat veritas, et pereat mundus