KENYAMANAN YANG MENGKERDILKAN

Kenyamanan yang mengkerdilkan
*_Menakar rasa nyaman kehidupan yang justru mengkerdilkan jiwa_*
By
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
_Pemerhati Energi Jati Diri, Martabat dan Kedaulatan Jati diri manusia_
__Human Al Haq True Self Resonance Navigator_

“Secara tidak sadar manusia itu mengejar kenyamanan yang melahirkan kesenangan, namun bukan kebahagiaan.
Sejatinya kenyamanan adalah sesuatu yang semu, dan bisa mengkerdilkan jiwa karena justru dilegalisasi oleh diri”
B-AMA, Al Haq Scientific Wisdom

Hidup dialam Bumi banyak segala menjanjikan kenyamanan.
Banyak sekali manusia mengejar kenyamanan, bukan kesuksesan hakiki.

Bisa saja meraih sukses hakiki, namun tidak nyaman dilihat dari ukuran mereka yang sangat mengagungkan harta dan kemelakatan dunia.
Oleh karenanya sukses dunia dengan sukses hakiki itu sangat jauh berbeda.

Mempunyai harta yang banyak itu bukan tidak baik, sebab Nabi Sulaeman itu sungguh kaya raya tiada tandingannya, namun khan harta itu harus halal serta bisa bermanfaat untuk sesama dan diri ini tidak ada kemelakatan didalamnya.

Bagaimana kisah Nabi Ayub, yang dimiskinkan, dikucilkan, dan di beri penyakit langka? . Ujian sangat berat menimpanya, semua kenikmatan dan kenyamanan harta dicabut !
Akan tetapi karena Nabi Ayub tidak pernah mempunyai kemelekatan terhadap harta dunia, maka tetap tegar dan berserah diri total pada-NYA.

Maka
Perbaiki motivasi untuk mendapatkan kenyamanan diri tersebut.
*Bedakan antara hidup gilang gemilang dengan hidup tercukupi, sederhana dan bersahaja yang dicontohkan oleh kanjeng Nabi*

Oleh karenanya masih kah kita mengejar kenyamanan hidup dunia yang menimbulkan kemelekatan dunia?
Sekali lagi, tidak ada yang salah dengan mengejar kenyamanan hidup dunia, namun pastikan hal tersebut di jalur Al Haq dan bermanfaat untuk sesama dan alam serta spektrumnya untuk hidup tercukupi, sederhana, bersahaja.

Jika betul diri ini mempunyai kekayaan secara halal, apakah perlu harus tampil nampak kaya?, bagaimana empati dan kepedulian terhadap sesama?

Terakhir dari saya sebagai penutup tulisan ini, mari kita semua mengkaji diri, mengevaluasi diri, apakah kita sudah merdeka dari kemelakatan dunia atau tidak.

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati” At-Tagabun [64] : 4

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Al Mulk [67] : 1

Lereng Gunung Gede
Kamis, 10 Januari 2019

Zero Infinity Multi Universe As Sajdah
Salam Allahu Robbi
To Love – To Give – To Care
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
_Human Al Haq True Self Resonance Navigator_
TS-CODE – Al Haq Leadership Intelligent Center