SELF CONTROL / PENGENDALIAN DIRI

*# SELF CONTROL / PENGENDALIAN DIRI #*
*_Menakar kemampuan kontrol kesadaran diri / pengendalian diri pribadi_*
*_Membumikan kemampuan Self Control alamiah Khalifatulah fil Ardh_*

Assallamu alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Salam Allahu Robbi
💎💝💞💗🙏💗💞💝💎

“Salah satu ciri rendahnya pengendalian diri adalah cara Anda merespon sesuatu dan memahami sesuatu dikendalikan oleh ego dan nafsu Anda ”
B-AMA, Al Haq Scientific Wisdom

*Al Haq Inner Rahmatan Lil Alamin Movement*
â›” NO â›”
Crime, Hate Spech, Brutality, Againts Humanity, Vileness, Personal Harmness

Self Control / Pengendalian diri adalah salah satu posisi sentral cerminan kita yang mengendalikan diri atau kita yang dikendalikan oleh diri kita.

Pembahasan mengenai Self Control saya uraikan dengan 4 bagian yaitu :
(1) Latar belakang Self Control
(2) Sumber Self Control
(3) Ciri khas tingkatan Self Control dari bentuk energi jati diri
(4) Jenis – jenis Self Control
(5) Kiat peningkatan Self Control / pengendalian diri versi Energi Badar Al Haq

*(1) Latar belakang Self Control*
Hidup itu mempunyai dinamika gelar gulung yang ber aneka ragam. Problematika hidup juga ber macam macam. Yang membedakan adalah bagaimana kita merespon problematika tersebut atau bahkan bisa saja dengan cara kita merespon sesuatu bisa saja menimbulkan dampak yang merugikan diri sendiri baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Dalam kehidupan ini banyak hal diakibatkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan diri. Seperti keributan antar pelajar, mengambil hak milik orang lain (mencuri, merampok, korupsi), amarah, sikap kasar dan kebrutalan, vandalism, kebohongan, penipuan, kelicikan, tipu muslihat, penyalahgunaan obat terlarang dan free sex merupakan contoh perilaku yang timbul karena ketidakmampuan dalam mengendalikan diri (self control).

Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2002), definisi *kontrol diri atau self control / pengendelaian diri adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri dan kemampuan untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada.

Goldfried dan Merbaum, mendefinisikan *kontrol diri* sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah konsekuensi positif.

*(2) Sumber Self Control*
Pada dasarnya sumber terjadinya self control dalam diri seseorang ada 3 yaitu sumber internal (dalam diri) dan eksternal (di luar diri) serta Power jati diri.

Apabila seseorang dalam berperilaku cenderung mengatur perilakunya sendiri dan memiliki standar khusus terhadap perilaku yang dipilih, memberikan ganjaran bila dapat mencapai tujuan dan memberikan hukuman sendiri apabila melakukan kesalahan, maka hal ini menunjukan bahwa *self controlnya bersumber dari diri sendiri (internal)*.

Namun sumber internal ini ada 2, internal secara rasio psikologis (seperti yang disampaikan diatas) dan internal fitrah diri sejati seperti yang telah saya sampaikan pada artikel program yang telah saya sampaikan beberapa waktu yang lalu yang berjudul *Dahsyatnya Sari pati serta jati diri sejati Badar Al Haq* yang bisa Anda baca di laman berikut ini http://www.ts-code.net/2017/11/dahsyatnya-sari-pati-serat-jati-diri-sejati-badar-al-haq/

Sedangkan apabila individu menjadikan orang lain atau lingkungan sebagai standart perilaku atau penyebab terjadinya perilaku dan ganjaran atau hukuman juga diterima dari orang lain (lingkungan), maka ini menunjukkan bahwa *self control yang dimiliki bersumber dari luar diri (eksternal)*.

Yang terakhir adalah sumber pertahanan diri agar pengendalian diri tidak mudah goyah dalam setiap kesempatan sehingga dalam setiap pengambilan keputusan dalam hidup tidak mencederai mencederai diri sendiri dan orang lain adalah *Power Jati diri*.

Mengenai Power jati diri sudah saya sampaikan pada artikel program yang berjudul *”Pilih mana Personal Power dibanding True Self Power?”* yang Anda bisa ikuti di laman berikut ini http://www.ts-code.net/2017/11/pilih-mana-personal-power-atau-position-power-dibanding-true-self-power-_menembus-batas-sari-pati-serat-kekuatan-diri-sejati-badar-al-haq/

*(3) Ciri khas tingkatan Self Control dari bentuk energi jati diri*

Secara umum ciri psikologis adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk mengontrol perilaku yang ditandai dengan kemampuan menghadapi situasi yang tidak diinginkan dengan cara mencegah atau menjauhi situasi tersebut, mampu mengatasi frustasi dan ledakan emosi.

b. Kemampuan menunda kepuasan dengan segera untuk mengatur perilaku agar dapat mencapai sesuatu yang lebih berharga atau lebih diterima oleh masyarakat

c. Kemampuan mengantisipasi peristiwa dengan mengantisipasi keadaan melalui pertimbangan secara objektif.

d. Kemampuan menafsirkan peristiwa dengan melakukan penilaian dan penafsiran suatu keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif

e. Kemampuan mengontrol keputusan dengan cara memilih suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.

Adapun ciri khas bentuk energi jati dirinya beserta psikologisnya adalah sebagai berikut :

a. *Self Control diri Rendah*
Ciri khas bentuk energi jati dirinya adalah
manusianya mengeluarkan energi hitam dari seluruh badannya.

Ciri psikologis :
* Pribadi ini mudah kehilangan kendali, mudah frustasi, mudah meluapkan ekspresi emosi secara meledak-ledak, atau tidak efektif dalam menjalankan aktivitas karena emosi yang tidak terkontrol

* Pribadi ini tidak tahan terhadap berbagai tekanan atau himpitan

* Pribadi sudah bisa mengontrol emosi tetapi belum bisa menggunakannya secara konstruktif

b. *Self Control diri Sedang*
Ciri khas bentuk energi jati dirinya adalah
Pribadi tersebut dibungkus bola bening namun tidak berputar.

Ciri psikologis :
* Pribadi tersebut sudah sanggup memberikan respon dengan tenang dan mendiskusikannya secara fair

* Pribadi tersebut sudah bisa mengelola tekanan secara efektif, tidak mempengaruhi hasil pekerjaan atau tidak mempengaruhi proses pekerjaan

c. *Self Control diri Tinggi*
Ciri khas bentuk energi jati dirinya adalah
Pribadi tersebut dibungkus bola bening berputar cepat.

Ciri khusus psikologis :
* Pribadi tersebut bisa memberikan respon secara konstruktif: bisa membangun hubungan yang lebih positif dan mengantisipasi problem.

* Pribadi tersebut sudah bisa menenangkan diri anda dan orang lain atau sanggup memainkan peranan sebagai leader

(4) *Jenis-Jenis Self Control*
Self Control yang digunakan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu, meliputi :

a. *Behavioral control*,
Kemampuan untuk mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Adapun cara yang sering digunakan antara lain dengan mencegah atau menjauhi situasi tersebut, memilih waktu yang tepat untuk memberikan reaksi atau membatasi intensitas munculnya situasi tersebut

b. *Cognitive control*,
Kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai dan menggabungkan suatu kejadian dalam sutu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan.

Dengan informasi yang dimiliki oleh individu terhadap keadaan yang tidak menyenangkan, individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subyektif atau memfokuskan pada pemikiran yang menyenangkan atau netral.

c. *Decision control*,
Kemampuan seseorang untuk memilih suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan atau kemungkinan untuk memilih berbagai kemungkinan (alternative) tindakan

d.*Informational control*,
Kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian yang menekan, kapan akan terjadi, mengapa terjadi dan apa konsekuensinya. Kontrol informasi ini dapat membantu meningkatkan kemampuan seseorang dalam memprediksi dan mempersiapkan yang akan terjadi dan mengurangi ketakutan seseorang dalam menghadapi sesuatu yang tidak diketahui, sehingga dapat mengurangi stress.

e.*Retrospective control*,
Kemampuan untuk menyinggung tentang kepercayaan mengenai apa atau siapa yang menyebabkan sebuah peristiwa yang menekan setelah hal tersebut terjadi. Individu berusaha mencari makna dari setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.
Hal ini bukan berarti individu mengontrol setiap peristiwa yang terjadi, namun individu berusaha memodifikasi pengalaman stress tersebut untuk mengurangi kecemasan.

f. *True Self Control*
Disebut True Self Control karena inilah kunci segalanya untuk pengendalian diri yang meliputi segala jenis self control tersebut diatas.

True Self Control adalah memastikan diri ini telah kembali ke fitrah jati diri berdasarkan resonansi jati diri Al Haq.

Dengan True Self Control maka penyebab timbulnya kelemahan pengendalian diri seperti ego dan nafsu telah sirna.

*(5) Kiat peningkatan Self Control / pengendalian diri versi Energi Badar Al Haq*

Sumber masalah rendahnya Self Control adalah
(1) *Sistem nilai kehidupan / Value of life* yang diyakini oleh ybs

(2) *Tingkat kesadaran*
Tingkat kesadaran ybs pada saat itu, apakah dipengaruhi oleh obat atau ancaman dan lain sebagainya.

Kesadaran diri dipengaruhi langsung oleh frekuensi jati diri kita.
Sepanjang frekuensi jati diri kita masihbdalam quadran energi fisik Bumi,
maka dapat dipastikan bahwa kesadaran kita masih dipengaruhi oleh nafsu dan hasrat dunia.

(3) *Dominasi Ego dan Nafsu ybs*
Ego dan nafsu negatif timbul dari frekuensi jati diri yang masih dalam quadran frekuensi alam Bumi.
Ego dan nafsu negatif adalah kristalisasi daei segala frekuensi jati diri sistem Bumi.

(4) *Tingkat Power jati dirinya*
Ego dan nafsu negatif itu mempunyai power.
Sepanjang power jati diri kita lebih rendah dari power ego dan nafsu negatif tersebut maka diri ini selalu dikendalikan olehnya.

(5) *Muatan jati dirinya*
Manusia adalah alam kecil.
Sebagai alam kecil maka manusia mempunyai ruang yang amat luas untuk entitas energi.

Entitas energi alam itu macam macam,
namun entitas energi yang satu frekuensi dengan segala bentuk Ego dan nafsu negatif adalah entitas energi negatif.

Entitas energi negatif ini masuk kedalam diri manusia karena sikap dan perilaku manusia itu sendiri.

Dan selama manusia tersebut masih mempertahankan sikap dan perilaku negatifnya sebagai pembenaran maka entitas negatif tersebut yang selamanya nyaman didalam dirinya.
Inilah sumber utama lemahnya self control selain hal hal lain tersebut diatas.

(5) *Kiat peningkatan Self Control / pengendalian diri versi Energi Badar Al Haq*

Untuk meningkatkan kemampuan Self Control dalam setiap kesempatan agar tidak mengambil keputusan yang tidak mencederai diri sendiri dan orang lain, diperlukan 4 langkah sebagai berikut :

(1) Mengikuti program Detox Jiwa
Detox jiwa adalah tehnik komprehensif untik membersihkan segala sesuatu yang tidak baik menurut Allah SWT.

(2) Mengikuti Program Sari pati diri sejati.
Yang bisa Anda baca di laman ini :
http://www.ts-code.net/2017/11/dahsyatnya-sari-pati-serat-jati-diri-sejati-badar-al-haq/

(3) Mengikuti Program Power diri sejati / True Self Power, yang Anda bisa ikuti di laman ini
http://www.ts-code.net/2017/11/pilih-mana-personal-power-atau-position-power-dibanding-true-self-power-_menembus-batas-sari-pati-serat-kekuatan-diri-sejati-badar-al-haq/

(4) *Prinsip prinsip psikologis dalam pengendalian diri* yaitu :

1. *Prinsip Kemoralan*.
Setiap agama pasti mengajarkan moral yang baik bagi setiap pemeluknya, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila maupun tidak merugikan orang lain.

Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, maka kita dapat bersegera lari ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama? Saat terjadi konflik diri antara ya atau tidak, mau melakukan atau tidak, kita dapat mengacu pada prinsip moral di atas.

2.*Prinsip Kesadaran*.
Prinsip ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul, sehingga mereka banyak dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka.

Misalnya seseorang menghina atau menyinggung kita, maka kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini.

Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul, menguasai diri kita dan kemungkinan akan melakukan tindakan yang akan merugikan diri kita dan orang lain. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Jika masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, maka kita dapat melarikan pikiran kita pada prinsip moral.

3. *Prinsip Perenungan*.
Ketika kita sudah benar-benar tidak tahan untuk meledakkan emosi karena amarah dan perasaan tertekan, maka kita bisa melakukan sebuah perenungan. Kita bisa menanyakan pada diri sendiri tentang berbagai hal, misalnya apa untungnya saya marah, apakah benar reaksi saya seperti ini, mengapa saya marah atau apakah alasan saya marah ini sudah benar.

Dengan melakukan perenungan, maka kita akan cenderung mampu mengendalikan diri. Secara sederhana dapat digambarkan bahwa saat emosi aktif maka logika kita tidak jalan, sehingga saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan cenderung menurun.

4. *Prinsip Kesabaran*.
Pada dasarnya emosi kita naik – turun dan timbul, tenggelam. Emosi yang bergejolak merupakan situasi yang sementara saja, sehingga kita perlu menyadarinya bahwa kondisi ini akan segera berlalu seiring bergulirnya waktu.

Namun hal ini tidaklah mudah karena perlu adanya kesadaran akan kondisi emosi yang kita miliki saat itu dan tidak terlalu larut dalam emosi. Salah satu cara yang perlu kita gunakan adalah kesabaran, menunggu sampai emosi negatif tersebut surut kemudian baru berpikir untuk menentukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab (reaksi yang tepat).

5. Prinsip pengalihan perhatian.
Situasi dan kondisi yang memberikan tekanan psikologis sering menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran yang cukup banyak bagi seseorang untuk menghadapinya. Apabila berbagai cara (4 prinsip sebelumnya) sudah dilakukan untuk berusaha menghadapi namun masih sulit untuk mengendalikan diri, maka kita bisa menggunakan prinsip ini dengan menyibukkan diri dengan pikiran dan aktifitas yang positif.

Ketika diri kita disibukkan dengan pikiran positif yang lain, maka situasi yang menekan tersebut akan terabaikan. Begitu pula manakala kita menyibukkan diri dengan aktifitas lain yang positif, maka emosi yang ingin meledak akibat peristiwa yang tidak kita sukai tersebut akan menurun bahkan hilang. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka emosi kita akan ikut berubah kearah yang positif juga.

5 Prinsip diatas, proses kematangannya akan terbantu dengan cepat melalui 3 pendekatan energi Badar Al Haq seperti tersebut diatas.

*Manajemen titik energi untuk Self Control*
Dalam perspektif kecerdasan resonansi jati diri yang berfondasikan pada Energi Badar Al Haq, ada titik simpul energi yang perlu diinisiasi dengan Poros Badar Al Haq, dimana posisinya terletak di :
* Qolbu
* Jantung
* 3 titik kepala, Titik Dahi, Ubun ubun dan di Batang Otak.
* Pusar
* Bawah pusar
* Tulang sulbi

Titik titik ini adalah untuk menutup pengaruh goncangan dari luar yang menpengaruhi Self Control juga untuk memperkuat kesadaran jiwa kita.

Demikianlah uraian mengenai Self Control.
Self Control sangat penting, karena banyak kualitas jati diri kita jatuh terperosok dan nyaman di lembah frekuensi Bumi sehingga menyebabkan lemahnya Self Control tersebut.

Sejatinya semuanya dipertanggung jawabkan dikehidupan dan kelak, sudahkah kita siap?

Mari kita bermuhasabah diri dan tawadhu.
Mari kita berbenah diri di jalur Al Haq hakiki secara kaffah.
*Tampillah dengan kualitas Self Control yang kuat dan stabil*
*Kualitas jati diri Al Haq perlu diperjuangkan, bukan hadiah*.
*Suatu ilmu Al Haq harus diperjuangkan dan didatangi bukan diimpikan atau sekedar dibayangkan*

Bebaskan diri Anda dari segala sesuatu yang justru mencederai kualitas diri sejati Anda yang asli, sehingga sebetulnya diri Anda sendiri yang membekukan diri sejati pribadi Anda alamiah yang berada jauh didalam diri, dimana seharusnya aktif namun pada kenyataannya diambil alih oleh diri dipermukaan / public self yang penuh ego, emosi negatif dan penyakit hati.

*Daftarkan diri Anda*
Kelas Manajemen Kepemimpinan Diri sejati Badar Al Haq

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati “(At-Tagabun [64] : 4)

✅ *Fight for – Awakening* ✅
Human Inner Origin, Promise Keeping & Integrity, Grandness Prophetic Leadership, Humanity, Unconditional Love Awareness, Justice – Peace -Prosperity, Nature Awareness.

*Let’s Unleash Origin Al Haq Leader In You*
Living on Al Haq Values in Grand Divine Real World application
Zero Infinity Multi Universe As Sajdah

Membumikan kesadaran Iman kepada yang Ghaib
Membumikan ahlak Islam yang Islami

Lereng Gunung Gede
Senin, 22 Januari 2018
Salam Allahu Robbi
To Love – To Give – To Care
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
_Human Al Haq True Self Resonance Navigator_
TS-CODE – Al Haq Leadership Intelligent Center

Daftar Pustaka

Dayakisni, Tri & Hudaniah (2003). Psikologi Sosial. UMM Press. Malang

Gunawan W. Adi. Jurus Pengendalian Diri.http://adiwgunawan.com/awg.php?co
Mengendalikan Diri