MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL UNTUK TOLERANSI BERAGAMA SEBAGAI SEMANGAT RAHMATAN LIL ALAMIN DAN TETAP MENJAGA AKIDAH

Mengucapkan selamat natal untuk toleransi beragama sebagai semangat Rahmatan lil alamin dan tetap menjaga akidah.
*_Menakar kekuatan kata kata dan efek energinya terhadap jiwa_*
By
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
_Pemerhati Energi Jati Diri, Martabat dan Kedaulatan Jati diri manusia, Pejuang Khilafah Badar Al Haq_
__Al Haq Transpersonal Navigator_

“Lisan manusia, apapun topiknya mempunyai makna rasio dan energinya serta ber efek pada jiwa pribadi yang mengucapkan lisan tersebut.
Efeknya terhadap diri berat atau ringan, jangka pendek atau panjang semuanya tergantung dari substansi dari lisan tersebut.
Semoga kita semua selalu mendapat Hidayah – Inayah dan Taufiq-nya dalam menjaga lisan kita di kehidupan sehari hari”
LivingOnAlHaq Scientific Wisdom

*Tulisan ini hanya bagi mereka yang membuka diri untuk menjelajah di dunia Spiritual Al Haq*

Tulisan dibawah ini sebagian adalah dari salah satu sahabat Anonymous yang kemudian saya lengkapi dari sisi energi jati diri Al Haq.

Sejatinya judul asli tulisan adalah “Toleransi ber Agama, mengucapkan selamat Natal” namun saya sesuaikan dengan muatan tulisan hang telah dilengkapi.

Indahnya saling mengingatkan menjelang NATAL….
Tulisan ini dibuat sebagai semangat mewujudkan Rahmatan lil alamin dengan menjaga dan menumbuhkan,
*Ukhuwah Islamiyah*,
Menjaga dan menumbuhkan kekuatan iman dan spiritual di jalur Al Haq rahmatan lil alamin,

*Ukhuwah Insaniyah (Basyariyah)*
Memelihara dan memperkuat Al Haq rahmatan lil alamin dengan bentuk persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya.

dan *Ukhuwah Wathoniyah*,
Mewujudkan Al Haq rahmatan lil alamin dalam semangat kebangsaan dalam bentuk persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan aspek-aspek yang lainnya.

Setiap tahun ketika mendekati tgl 25 Desember maka polemik mengemuka dalam umat Islam sendiri, karena ulama terpecah menjadi dua yaitu yang memperbolehkan mengucapkan natal dan sisi yang satunya melarang dengan keras.
Masing masing mempunyai dasar dasar pembenarannya sendiri.

Namun sayangnya mereka mengkaji hanya dari sisi rasio Agama, sedangkan resonansi Agamanya sama sekali tidak disentuh, sehingga akibatnya ya begitu menjadi 2 kubu.. setuju /tidak keberatan atau tidak setuju.

Ketika mengkaji dari sisi energi jati diri jalur Al Haq maka selesai lah polemik tersebut, kenapa? ya karena semuanya terungkap jelas.
Akan tetapi sebelum masuk ke ranah energinya, mari kita ikuti dialog dibawah ini untuk memahami efek lisan diri terhadap jiwa kita.

*Muslim* : “Bagaimana natalmu? ”

*David* :
“Baik. Kau tidak mengucapkan selamat natal padaku.?”

*Muslim* :
“Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya.!”

*David* :
“Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar kata kata..?

*Muslim* :
“Benar….
*Saya mejadi muslim pun karena hanya sekedar kata kata, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat*.

*Saya halal menggauli istri saya pun karena hanya sekedar kata kata yaitu, akad nikah*, dan….
*Istri saya yg sa’at ini sedang halal saya gauli pun bisa kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai. Padahal itu hanya sekedar kata kata*.

*David* :
“Tapi teman teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku..?” .

*Muslim* :
“Oh…mungkin mereka belum faham dan mengerti.
Oh, ya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat David ?! ”

*David* :
“Oh tidak, saya tidak bisa… Itu akan mengganggu keimanan saya..!”

*Muslim* :
“Kenapa? Bukankah hanya kata kata toleransi saja ? Ayo, ucapkanlah..!!”

*David* :
” Oke, oke..sekarang, saya paham dan mengerti..”

Inilah yang menyebabkan BUYA HAMKA memilih meninggalkan jabatan dunia sebagai Ketua MUI ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan

“SELAMAT NATAL”,

meskipun anggapan hanya sebagai kata-kata keakraban,
atau sekedar toleransi, namun di sisi Allah, *nilainya justru mempengaruhi energi dan drajat AQIDAH kita*

*Bagaimana dari sisi energi?*
Selamat Natal,
Bentuk energi jati dirinya adalah,
Energi seperti riakan air melingkar lingkar membungkus pengucapnya berwarna abu abu pekat.

Bagaimana dengan konteks ucapan selamat seperti dibawah ini?
*Sahabat, selamat menyambut kegembiraan tgl 25 Desember dan Selamat tahun baru*
*Semoga Allah SWT menurunkan Hidayah – Inayah dan Taufiq-Nya kepada sahabat semua, amin*

Bentuk energi jati dirinya adalah,
Manusia yang mengucapkan ini ditarik masuk ke poros Al Haq berbentuk tornado yang berputar cepat dan berwarna bening crystal.

Jelas terlihat ya bagaimana fakta energi jati diri jalur Al Haq berbicara.

Banyak sekali muslim yang tidak faham dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu agama baik rasio maupun resonansi, namun di sisi lain, mereka faham akan ilmu ilmu umum, yang sifatnya tidak kekal dan tidak ada gunanya untuk keselamatan AKHIRATnya yang abadi nanti.

Maka mengucapkan selamat bagi mereka yang non muslim untuk menjaga toleransi dan tidak mengganggu akidah adalah :
*Untuk perorangan*
*Sahabat, selamat menyambut kegembiraan tgl 25 Desember dan Selamat tahun baru*
*Semoga Allah SWT menurunkan Hidayah – Inayah dan Taufiq-Nya kepada kamu, amin*

*Untuk kelompok*
*Kepada semua sahabat disini, selamat menyambut kegembiraan tgl 25 Desember dan Selamat tahun baru bagi yang merayakannya*
*Semoga Allah SWT menurunkan Hidayah – Inayah dan Taufiq-Nya kepada sahabat semua, amin*

Mari kita semua hidup berdampingan dengan saling hormat menghormati dan saling menjaga keyakinan masing masing.

Bila pesan ini bisa ditularkan ke yang lain, berarti kita telah berda’wah kepada orang banyak.

Selamatkan Aqidah keluarga kita dan Saudara Muslim lainnya.

Lakum Diinukum wa Liya Diin, Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

Semoga bermanfaat.
Demikian yang dapat saya informasikan mengenai selamat natal., dimana informasi ini sangatlah sedikit dibanding ilmu Allah SWT.
Wallahu a’lam bish-shawabi / “Dan Allah Maha tahu yang benar/yang sebenarnya”.

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati” At-Tagabun [64] : 4

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Al Mulk [67] : 1

Semoga penjelasan ini mampu menghijrahkan diri kita di samudra taqwa tiada ujung dan mampu melaksanakan Khairunnas anfauhum linnas (sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati “(At-Tagabun [64] : 4)

*Total kaffah Grandness inside, Greatness Outside*

#Membumikan kesadaran Iman kepada yang Ghaib
#Membumikan ahlak Islam yang Humanis Islami.
# Membumikan LivingOnAlHaq Rahmatan lil alamin dan mewujudkan Khairunnas anfauhum linnas #
Sebaik-baik manusia dialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya

Semoga bermanfaat,
Wallahu a’lam bish-shawabi
Wabillahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lereng Gunung Gede
Selasa, 25 Desember 2018

LivingOnAlHaq Self Leadership Inttelligent Center