PEMIMPIN BANGSA ITU LEADER ATAU PELAKSANA ?

Kedahsyatan hari ini ” PEMIMPIN BANGSA ITU LEADER ATAU PELAKSANA ?”
Quotes of the day “Sejatinya Leader / Pemimpin mempunyai kerangka konseptual yang kuat dan sistemik yang dibangun dari kondisi faktual dan leader yang baik bisa memastikan bahwa kerangka konseptual tersebut membumi untuk diwujudkan, maka leader itu bukan pelaksana namun berangkat dari pelaksana. Pemimpin suatu bangsa harus mempunyai grand design konsep yang jelas dan bukan pelaksana konsep !” B-SANMA

PELAKSANA <> MANAJER <> LEADER
Membangun suatu bangsa tidak sama dengan membangun penduduk setingkat RT, kecamatan atau propinsi !, bahkan setingkat RT pun perlu perencanaan apalagi yang lebih luas.
Seperti membangun rumah yang memerlukan adanya perencanaan atau design apalagi setingkat negara.
Tukang bangunan adalah pelaksana dan bekerja dari grand design yang dibuat oleh leadernya atau arsiteknya.
Jadi yang kita perlukan sebagai Pemimpin bangsa adalah mereka yang mempunyai jiwa pemimpin serta mempunyai kapasitas sebagai pembuat grand design bukan pelaksana, karena setingkat Pemimpin bangsa bukan pelaksana namun Leader.
Leader yang baik kuat dalam membangun grand design konsep dalam skala sistemik sebagai jembatan untuk mewujudkan visi dan misinya.
Bukankah Presiden punya kabinet pemerintahan (pelaksana) untuk menjalankan roda pemerintahan yang sekaligus memastikan bahwa grand design tersebut berjalan sebagaimana mestinya.

Jadi jika seorang Pemimpin Bangsa memposisikan dirinya sebagai pelaksana, maka apa fungsi kabinetnya?
Jika seorang Pemimpin Bangsa tidak mempunyai visi dan misi bahkan grand design dibuatkan oleh partainya, lantas yang memimpin bangsa ini partainya atau dia pribadi?

LAYANAN GRAND DESIGN <> LAYANAN PSIKOLOGIS
Sekali lagi Grand design berangkat dari kondisi faktual / kondisi problematika nyata kehidupan.
Grand design adalah suatu strategi dalam memberikan solusi bagi problematika yang nyata.

Pemimpin bangsa memberikan layanan grand design bukan layanan psikologis, karena layanan psikologis hanya memberikan minum bagi kedahagaan psikologis secara terbatas bukan menyeluruh.

Layanan psikologis hanya memberikan layanan dahaga dalam lingkup terbatas, bukan sekala nasional dan internasional.
Layanan psikologis harus dimulai dengan layanan konseptual sistemik (grand design) tanpa grand design maka wujud layanan tidak sistematik dan terarah kecendrungan sporadis.

DEBAT DUA KANDIDAT CAPRES TAHAP 1
Mari kita menganalisa kualitas dan kapasitas debat dua kandidat capres tahap 1 yang dilaksanakan tadi malam dengan subyektif tanpa memihak dengan meninjau dari 2 aspek yaitu Leadership, Manajerial dari sudut pandang Kecerdasan Resonansi Jati diri.

Analisis kecerdasan resonansi jati diri berdasarkan membaca resonansi DNA masing – masing pribadi yang dianalisis, Resonansi DNA adalah buku besar yang melekat di ruh setiap manusia.

ASPEK AUTHENTIC LEADERSHIP :
Authentic leadership adalah potensi alamiah seseorang sebagai leader.
(Tolak ukur tertinggi 100%, leadership dalam mengelola setingkat negara)
Prabowo : 96,7%
Bung Karno : 98,5%
Barrack Obama : 96,9%
Jokowi : 19,2%.

Authentic Managerial Capability
(Kemampuan alamiah Manajerial)
(Tolak ukur tertinggi 100% dan manajerial dalam mengelola setingkat bangsa)
Prabowo : 89,2%
Bung Karno : 90,1%
Barrack Obama : 90%
Jokowi : 33,3%.

Mari kita analisa beberapa contoh suatu negara terhadap syarat minimal potensi leadership alamiah (Authentic Leadership) Pemimpinnya :
(Disesuaikan dengan tingkat problematika yang dihadapi masing masing negara)
USA : 89%
Perancis : 85%
Uganda : 94%
Indonesia : 90%
Malaysia : 80%

Dan mari kita lihat potensi layanan konsep dan psikologis yang diberikan kedua calon serta perbandingan dengan pemimpin negara lain :

Layanan Psikologis :
Bung Karno : 60%
Barrack Obama : 41,1%

Layanan Konseptual :
Bung Karno : 95,1%
Barrack Obama : 95,2%

Bandingkan dengan kedua calon kandidat :
Prabowo :
Layanan Psikologis : 51%
Layanan konseptual : 95%

Jokowi :
Layanan Psikologis : 84%
Layanan konseptual : 20%

Demikian analisis kebutuhan suatu Pemimpin Bangsa ditinjau dari kacamata kecerdasan resonansi jati diri untuk aspek autentik leadership, manajerial dan layanan psikologis serta layanan konseptual.
Data analisis sudah diberikan seabagai bahan rujukan, selanjutnya dikembalikan ke diri masing masing untuk memilih.

Data analisis diatas bukan masalah jelek atau bagus, namun lebih dititik beratkan kebutuhan Pemimpin untuk lingkup sebuah bangsa dan situasi serta kondisi problematika bangsa pada saat itu.

Kita memilih Pemimpin bukan untuk lingkup daerah tertentu, bukan setingkat kecamatan, setingkat pulau, setingkat propinsi…namun kita memilih PEMIMPIN SETINGKAT BANGSA ! dan untuk menghadapi problematika yang dihadapi sekarang baik didalam negeri maupun ke luar negeri.

PEMIMPIN SETINGKAT BANGSA bukan hanya untuk kepentingan dalam negeri namun yang lebih penting bagaimana Pemimpin ini sanggup berkiprah dan berpengaruh di tingkat dunia internasional, maka analisis ya berdasarkan lingkup Bangsa.

Seperti yang telah saya sampaikan di tulisan tulisan saya sebelumnya dan bagaimana para cendekiawan sesuai dengan keahliannya masing masing, baik pengamat politik, pengamat perilaku dsbnya memberikan analisanya, maka dalam kesempatan ini saya juga memberikan analisa sesuai dengan keahlian saya yaitu membaca resonansi DNA manusia.

Kita adalah anak bangsa negeri ini, maka sangat penting untuk memilih pemimpin bangsa dengan cermat serta berdasarkan alasan yang jelas dan dilihat dari berbagai aspek kecerdasan sehingga kita memutuskan untuk memilih bukan berdasarkan dari masalah emosi, kedekatan, faktor ajakan, faktor teman, faktor keluarga, faktor iming iming dsbnya atau malah dari satu aspek membuta saja.

Kita memilih karena alasan yang jelas yang didukung dengan dasar yang jelas serta dilihat dari berbagai sisi.
Kenapa?, karena kita bertanggung jawab terhadap suara kita, karena kita peduli siapa Pemimpin yang akan mengelola negeri ini, mau dibawa kemana negeri ini?, makin maju?, atau mundur atau hanya jalan ditempat?
Maka gunakanlah suara Anda dengan sebaik baiknya dan penuh rasa tanggung jawab serta mempunyai dasar yang jelas.

Sekali lagi setiap anak negeri wajib dan bertanggung jawab terhadap pilihan Pemimpin bangsanya yang didasarkan dari fondasi yang jelas serta dilihat dari berbagai sisi sebagai bahan rujukan dalam menjatuhkan pilihan.
Maka sekali lagi gunakan analisis Anda, yang kemudian gunakan hati nurani terdalam, karena kita akan bertanggung jawab terhadap efek yang ditimbulkannya akibat pilihan kita.

Mudah – mudahan informasi ini menambah kedalaman keimanan dan ketaqwaan kita bersama.

Salam kasih dan kedahsyatan hidup
THE NEXT RESONANCE LEADERSHIP CENTER
Lembaga Indikator Autentik Resonansi Spiritual
GERAKAN MEMBUMIKAN KEAGUNGAN JATI DIRI
ww.ts-code.net

Semangat berbagi untuk ke Agungan hidup, perspektif kecerdasan resonansi jati diri.
Navigator Resonansi Jati diri
Konsultan Resonansi kepemimpinan
Amabilidad es el portador de la paz !
To Love -ToCare -ToGive