RAMADHAN DAY 10

*# RAMADHAN DAY 10 #*
Topik :
Bocah Misterius mengungkap kebobrokan gaya hidup manusia.
Kesederhanaan <> Mewah / Glamor

*_When we are comfortable….._*
_Ketika Rahmat Ramadhan tidak bisa menolong kita_
_Aspek Kenyamanan pembenaran diri yang justru merupakan Blocking Factor memperoleh Rahmat Ramadhan_

“Kekuatan Puasa Ramadhan harusnya bisa membentuk pribadi yang empati, dan jiwa tulus untuk bersosial tinggi serta menjadi role model untuk hidup yang ber kesederhanaan”
B-AMA, Al Haq Scientific Wisdom

*Al Haq Inner Rahmatan Lil Alamin Movement*
â›” NO â›”
Crime, Hate Spech, Brutality, Againts Humanity, Vileness, Personal Harmness

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. Al-Qamar : 49)
Semuanya menghasilkan tanda dan ciri khas yang nyata berupa bentuk / pola energi jati diri kualitas tertentu secara alamiah.

*Ciri Khas bentuk energi jati diri Ramadhan alamiah hari ke 10*
Bertebaran pusaran tornado bening kristal ukuran besar diseluruh Bumi dan di seluruh lapisan Maha Ruang Alam Semesta raya baik fisik maupun non fisik dan masing masing pusaran tornado tersebut mengeluarkan banyak sekali gelombang energi bening melingkar lingkar dan ber ombak ombak cepat.
Ciri jati diri bentuk energi jati diri Ramadhan ke 10 ini hampir mirip dengan ciri khas energi jati diri Ramadhan hari 7, namun ada perbedaan mencolok yaitu yang tadinya megeluarkan boal bola dan pusaran bening, sekarang mengeluarkan gelombang energi bening begitu banyaknya.

*Kisah Bocah misterius mengungkap Kesederhanaan <> Mewah*

Cerita ini saya ambil dari cerita mengenai bocah misterius di suatu daerah ketika sedang di Bulan Puasa Ramadhan beberapa waktu tahun yang lalu.
Dikarenakan kisahnya sangat panjang. maka saya persingkat dengan tidak menghilangkan pesan psikologis masalah Gaya hidup Kesederhanaan dan Mewah.

Begini ceritanya,
Al kisah di suatu kampung di tengah orang orang sedang jalankan Puasa, sudah 3 hari ini setiap habis Ba’da Duhur ada bocah misterius mondar-mandir keliling kampung dengan membawa roti isi daging di tangan kanan dan tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut dan sengaja nawar nawarkan ke semua orang baik orang dewasa maupun anak kecil.

Ini sungguh sangat membuat kesal orang orang kampung.
Akhirnya salah satu orang kampung bisa ngajak ngobrol bocah misterius dengan baik baik (orang lain jika menegur malah didamprat sama anak kecil tsb dan entah kenapa).

Ketika memberi nasehat kepada bocah misterius tersebut bahwa cara seperti.itu tidak menghormati yang sedang Puasa, namun mendadak dengan suara tinggi bocah misterius ini berbicara dengan nada suara tinggi,

“Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua!
Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!

*Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?*

*Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?* *Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?*

*Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!*

*Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?*

*Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?”*

Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

“Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, *justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?*

*Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?*

Tuan.., *sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.*

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!

Tuan.., *sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?*

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Bahkan, *berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat..Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?*

Tuan.., *jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”*

Bocah misterius ini memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat..
Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

Bocah miserius ini juga memberikan kita pelajaran *bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.*

Bukankah banyak aktifitas pertemuan seperti arisan, reunian dsbnya diadakan dengan suasana mewah dan berlimpah?

Bukankah banyak dari kita yang sangat nyaman memakai barang ber merk, tas yang harganya sampai puluhan juta dsbnya, di satu sisi masih banyak orang menderita perlu pertolongan.

*Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar.*

*JIKA DIRI KITA MEMANG KAYA, TIDAK HARUS TAMPIL KAYA BUKAN?*

*Ciri khas bentuk energi jati diri yang hidup di kesederhanaan (meskipun ybs kaya raya)*
Ybs diselimuti cahaya bening hidup, berputar dan bergelombang.

*Ciri khas respon enegi jati diri Ramadhan terhadap gaya hidup keserderhanaan*
Ybs seperti dicuci didalam salah satu poros yang ada, naik turun, begitu seterusnya.

*Ciri khas bentuk energi jati diri yang hidup di dunia kegemerlapan / mewah*
Ybs diselimuti cahaya berputar dan bergelombang yang didominasi warna kuning, merah.

*Ciri khas respon enegi jati diri Ramadhan terhadap gaya hidup mewah / glamor*
Ybs tidak disentuh sama sekali dengan energi Ramadhan.

Mudah mudahan dari kisah diatas, ada suatu kesadaran mendalam untuk merubah gaya hidup kita, dimana sejatinya hal tersebut tidak sepele sebab alam juga merespon.

Demikianlah efek energi Puasa Ramadhan hari 10 terhadap pelakunya, semoga informasi ini makin menambah kualitas dan kapasitas keimanan dan ketaqwaan kita bersama, amin.

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. adz-Dzariyat: 55).

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati “(At-Tagabun [64] : 4)

✅ *Fight for – Awakening* ✅
Human Inner Origin, Promise Keeping & Integrity, Grandness Prophetic Leadership, Humanity, Unconditional Love Awareness, Justice – Peace -Prosperity, Nature Awareness.

*Let’s Unleash Origin Al Haq Leader In You*
Living on Al Haq Values in Grand Divine Real World application

Salam Allahu Robbi
To Love – To Give – To Care
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
Human Al Haq True Self Resonance Navigator

Grandness Leadership Intelligent Center
Imperium Garda Ring Waqulja Al Haq Yaa Haq
Gen Ores (Generation Origin Resonance)
Generasi Perduli kemurnian ahlak berbasiskan energi Al Haq Kepemimpinan Diri Sejati