Sumbangnya Hakekat Puisi Sukmawati

*# Sumbangnya Hakekat Puisi Sukmawati #*
_Ketika budaya berusaha merambah batas teritori Agama Samawi_

Assallamu alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Salam Allahu Robbi
💎💝💞💗🙏💗💞💝💎

*Al Haq Inner Rahmatan Lil Alamin Movement*
â›” NO â›”
Crime, Hate Spech, Brutality, Againts Humanity, Vileness, Personal Harmness

“Budaya itu terbentuk dari perjalanan hidup manusia, Agama Samawi itu berasal dari Wahyu Ilahi, maka Agama yang menjadi fondasi jangan dibalik”
B-AMA Al Haq Scientific Wisdom

Surat Al Fatehah, ayat 2
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin
Artinya :
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam

Surat Al Mulk ayat 1 :
Tabaarakalladzii biyadihi lmulku wahuwa ‘alaa kulli syay-in qadiir
Artinya :
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,

Islam adalah Rahmatan lil alamin,
“Dan tiadalah kami mengutus engkau (hai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al- Anbiya’ : 107)

Ketika Rasulullah diutus, pada saat itu juga sudah berkembang berbagai budaya dengan karakteristik wilayah masing masing.

Puisi yang dibacakan Sukmawati dalam acara ’29 Tahun Anne Avantie Berkarya’ di Indonesia Fashions Week 2018 berjudul “ Ibu Indonesia”, dinilai melukai perasaan umat Islam, karena menyinggung masalah cadar dan adzan, sehingga menuai reaksi keras umat muslim. Bisa Anda saksikan pada tautan berikut ini https://youtu.be/-f9zwU5Fs8s

*Hakekat Puisi*
Puisi merupakan sebuah karya seni. Puisi bukan lagi karya sastra yang kaku dan penuh persyaratan, dengan kata lain puisi adalah sebuah karya sastra yang bersifat bebas dan tidak terikat isinya merupakan ungkapan dari penulisnya.

Namun
Seyogyanya content puisi juga mempunyai batasan moral kesantunan dan empati serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.

Kebebasan disini tetap berada dalam azaz saling menghormati satu sama lain, sebab puisi dibuat dengan kesadaran dan kehendak, harusnya dalam proses pembuatannya sudah memperhitungkan segala sesuatu yang mencederai nilai nilai luhur kemanusiaan.

Untuk memaknai dengan baik isi puisi Sukmawati tersebut, saya harus menyaksikannya berulang kali.

Petikan puisi, ada 4 hal pokok yang menurut hemat saya secara content kurang tepat,
Kenapa tidak tepat? ya karena apa yang disampaikan sangat berpotensi menyinggung perasaan umat Islam.

4 hal tersebut adalah,
(1) *Ketidak tahuan mengenai Syariat Islam*
Aku tak tahu syariat Islam

(2) *Masalah Cadar, Konde lebih cantik dari cadar*
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu, sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu

(3) *Masalah Adzan dengan suara kidung*
Aku tak tau syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu

(4) *Islam dan Budaya*
Lihatlah ibu Indonesia, saat pengelihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi , dan kreatif,
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta

Dalam kesempatan ini saya kaji dari dua sisi yaitu Rasio Agama dan Resonansi Agama.

*(1) Syariat Islam*
Syariat Islam (Arab: شريعة إسلامية Kata syara’ secara etimologi berarti “jalan-jalan yang bisa di tempuh air”, maksudnya adalah jalan yang di lalui manusia untuk menuju Allah.

Syariat Islamiyyah adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum, aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Sumber : wikipedia

Dalam Syariat Islam sudah termasuk diatur bagaimana berpakaian yang bermartabat, juga diatur pentingnya Puasa dan Sholat yang didahului oleh Adzan dan Wudhu dsbnya.

Maka
Apabila tidak mengetahui syariat Islam, seyogyanya bertanya dan belajar dulu kepada mereka yang berkompeten menjelaskan, agar tidak melanggar batas yang berakibatkan menyinggung perasaan umat.

*(2) Cadar – Tusuk Konde*
Cadar / Jilbab sudah diatur dalam sistem syariat Islam, ada yang mengamini untuk memakai ada yang tidak, tergantung dari bagaimana sumber memaknainya.

Namun menurut hemat saya sungguh sangat tidak bijak jika membandingkan cadar / jilbab dengan tusuk konde, dan tidak perlulah mengaitkan ke syariat Islam serta mengatakan lebih baik tusuk konde.

*(3) Masalah Adzan dengan suara kidung*

Surat Al-Maidah Ayat 58 Tentang Adzan
“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal“.

Azan secara harfiah berarti memanggil, mengajak, mengingatkan. Azan menurut ulama fikih ialah lafaz-lafaz tertentu yang digunakan untuk mengingatkan dan mengajak orang-orang untuk melaksanakan shalat.

Suara azan diperdengarkan saat memasuki waktu-waktu shalat, seperti pertanda masuknya waktu Maghrib, Isya, Zhuhur, Ashar, Magrib, Isya, dan Subuh. Bilal menambahkan azan pertama sebelum Subuh sebagai bentuk peringatan bagi mereka yang akan menunaikan ibadah puasa.

Dalam pandangan spiritual, azan adalah panggilan suci yang mengajak setiap orang untuk menghadirkan suasana batinnya, mengingat Allah Zat Yang Maha Agung.
Suara-suara azan adalah panggilan atau “suara akhirat” bagi mereka yang hanyut dan fana dengan kehidupannya yang serba duniawi.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/15/08/14/nt2ec830-makna-spiritual-azan-1-hakikat-dan-filosofi-azan

Jadi bagaimana bisa dikatakan bahwa kidung lebih merdu dari azan?
Memang boleh saja bagi mereka yang diluar sistem Islam monggo berpendapat sesuai selera namun sekali lagi sangat tidak bijak jika langsung dikaitkan ke syariat Islam serta diungkap secara publik.
Silahkan simak pendapat mereka yang non muslim setelah mendengarkan adzan (video yg saya sertakan)

Bagaimana dengan sisi resonansi Agama?
Segala hal mempunyai resonansi (getaran dan gelombang) termasuk azan.

*Berapakah frekuensi jati diri Adzan?*
Frekuensi terendah adalah 21 Milyar ^ Infinity Al Haq dengan satuan Zat Allahu Robbi / detik.

Nach kidung seperti apa yang bisa menyaingi frekuensi jati diri Adzan tersebut?
Sepanjang pengetahuan saya tidak ada, silahkan dikumpulkan seluruh kidung yang ada mari kita uji frekuensi jati dirinya, silahkan sampaikan ke saya.

*(4) Islam dan Budaya*
Lihatlah ibu Indonesia, saat pengelihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi , dan kreatif.

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta

Islam termasuk kaidah Agama.
Kaidah Agama yaitu kaidah yang bersumber, berdasar, dan berakarkan dari wahyu Ilahi serta nilainya absolut.

Kaidah budaya yaitu petunjuk hidup yang seharusnya dipatuhi oleh anggota masyarakat demi terjaminnya ketentraman sosial bersama.

Maka jelas bahwa,
Agama mengatur hubungan dengan Tuhan Allah SWT dan masalah hidup kehidupan, sedangkan budaya mengatur masalah hububgan sosial.

Hubungan Agama Islam (kaidah syariat dan akhlak Islam) dengan budaya adalah sebagai berikut,
(1) Memelihara dan mengukuhkan nilai nilai dan norma norma yang memiliki arti positif yang sudah ada.

(2) Menghilangkan dan mengikis nilai nilai dan norma norma yang mempunyai arti negatif yang sudah ada

(3) Menumbuhkan nilai nilai dan norma norma yang memiliki arti positif yang belum ada

Sumber :
Wawasan Islam bab 32 hal 147
Karangan : H. Endang Saifuddin Anshari, MA

Jadi jelas, bahwa keberadaan Agama Islam adalah harmoni dengan budaya setempat sepanjang budaya tersebut bermuatan positif dalam kaidah norma kehidupan dan nilai nilai luhur kemanusiaan.

Maka,
Ibu Sukma adalah putri Proklamator, Bung Karno juga sebagai pejuang Bangsa dan Bapak Bangsa.
Dengan kedudukan sedemikian terhormat tersebut, sangatlah bijak apabila minta maaf dengan tulus dan terbuka kepada umat Islam.

Dan syukur alhamdulillah ketika tulisan ini dibuat tadi malam di running text channel TV ONE terinformasikan bahwa Ibu Sukma telah minta maaf, kita wajib memaafkan sebagai bentuk kasih sayang kita kepada sesama.

Namun proses sudah terlanjur berjalan di kepolisian, oleh karenanya sebagai bentuk kasih sayang kita kepada sesama, dan sebagai efek jera agar dikemudian hari kita semua harus berhati hati dalam memaknai kebebasan ber ekspresi yang seharusnya tidak melanggar batas batas Agama, maka biarlah proses berjalan sesuai dengan hukum positif yang berlaku.

Demikian, damai dan sejahteralah wahai Bangsa dan Negriku.

“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati “(At-Tagabun [64] : 4)

✅ *Fight for – Awakening* ✅
Human Inner Origin, Promise Keeping & Integrity, Grandness Prophetic Leadership, Humanity, Unconditional Love Awareness, Justice – Peace -Prosperity, Nature Awareness.

*Let’s Unleash Origin Al Haq Leader In You*
Living on Al Haq Values in Grand Divine Real World application
Zero Infinity Multi Universe As Sajdah

Membumikan kesadaran Iman kepada yang Ghaib
Membumikan ahlak Islam yang Humanis Islami.

Lereng Gunung Gede
Kamis, 5 April 2018
Salam Allahu Robbi
To Love – To Give – To Care
Baginda Adam Muhammad Akbarnahu
_Human Al Haq True Self Resonance Navigator_
TS-CODE – Al Haq Leadership Intelligent Center