EKSPRESI CINTA

Kedahsyatan hari ini “EKSPRESI CINTA”
Quotes of the day “Cinta asmara itu seyogyanya di expresikan dengan lembut nan mesra, karena seperti layaknya ngecharge HP…maka Cinta asmara juga selalu diperbaharui yaitu dengan bahasa cinta, maka indahlah cinta yang kita pelihara tersebut !”B-SAMA

PERANG EGO
Dari sekian banyak terapi keluarga dan terapi kejiwaan yang saya lakukan terhadap klien saya, saya heran kenapa ya mereka sangat minim meng ekspresikan cinta asmara mereka yang justru ke pasangan mereka lho….sudah halal lagi…lha wong sudah menikah, ada yang beberapa tahun bahkan sudah puluhan tahun.

Banyak pasangan entah kenapa kok memakai bahasa cinta ke pasangannya sangat minim.
Alih alih bukan malah meng ekspresikan cinta asmara malah yang sering di ekspresikan itu emosi – emosi negatif mereka, seperti amarah, jutek, sebel dan sebagainya.
Kalau seperti ini apakah enak ya, mahligai perkawinannya ?, bahkan yang lebih parah masih di tingkat pacaran sudah saling ambek, sering marah, hal – hal kecil jadi berantem…weeech kalau seperti ini bukan cinta namanya.

Yang saya herannya lagi terungkap dari banyak pasangan …mereka tegas – tegas menyampaikan bahwa gengsi kalau mendahului mengekspresikan cinta mereka…lha..jadi urusannya ke gengsi ?..he..7x

BAHASA CINTA
Yang ingin saya sampaikan disini bahwa hidup perkawinan itu bukan hanya urusan sex semata ya, namun manusia 70% memerlukan bahasa cinta mesra dari pasangannya, sisanya 30%..itu urusan sex.
Jadi sex dengan keromantisan (ekspresi bahasa cinta) itu berbeda ya !

Juga pernikahan itu bukan hanya pemenuhan kecukupan kebutuhan fisik, jika seperti ini maka kenapa banyak klien saya yang “The Have”, semuanya ada, hidupnya mewah serba kecukupan namun jiwanya kosong ?, kemesraan jiwanya kosong ?
Yang lebih parah..sudah kondisi keluarganya pas pasan namun kemesraan jiwanya kosong pula !

Saya setuju dengan Garry Chapman dalam bukunya “Five Love Languages”, bahwa kita bisa mengekspresikan bahasa cinta kita dengan 5 cara, yakni :
(1) Waktu yang berkualitas
Waktu yang berkualitas tidak bisa tercipta tanpa adanya kuantitas.
Banyak pasangan saling bekerja, pulang kantor sama – sama capek, ada masalah di kantor jutek di rumah.
Ketemu sama pasangan dirumah, jadi tumpahan emosi, jadinya sama – sama capek pada ribut dech.
Namun banyak juga pulang kantor waktu tertumpah pada anak, pada pasangannya tidak.
Fisik memang bareng satu ruamh, satu kamar, namun jiwanya tidak.
Belum lagi ditambah kenyataan bahwa waktu lebih di kantor, rata – rata 8 jam kerja, sehingga kualitas dan kuantitas di rumah sangat minim.
Belum lagi bisa saja Sabtu dan Minggu sering lembur, jadi komplit dech.
Jadi yang ada mengelola keluarga seperti mengelola sebuah perusahaan…ada Direktur ada manajernya…nach ini berjamaah dilakukan diluar sana !

(2) Kata – kata mesra
Jiwa manusia itu perlu disirami dua hal (a) energi positif murni (b) kata – kata mesra, dan pujian tulus.
Jika salah satu dari itu jarang didapat dari pasangannya, maka seperti tanaman ndak pernah disirami air…bayangkan kondisinya ?, bahkan pohon kaktus pun tetap memerlukan air bukan ?
Bahkan banyak lho yang punya prinsip…kenapa kita harus selalu mengekspresikan cinta mesra…khan dari bahasa tubuh saya, dari bukti saya menikahinya itu bukti cinta !, oh ya ?, lantas kenapa pasangan anda berkonsultasi dengan saya bahwa pernikahan anda bermasalah ? dan kondisi pernikahan dirasakan garing ?

(3) Sentuhan fisik dan sentuhan jiwa
Semua manusia memerlukan sentuhan fisik.
Dari anak kecil sampai orang yang sudah sepuh sekalipun.
Sentuhan fisik ini berupa pelukan sayang, ciuman, belaian / elusan dsbnya.
Saya prihatin kalau lagi jalan – jalan ke mall, banyak sekali pasangan suami istri kalau berjalan berdampingan dengan pasangannya itu tanpa bergandengan tangan, meluk pinggang, yang ada jalan saja sendiri sendiri meskipun berdampingan.
Dan yang lebih parah…fisik berdampingan namun mereka sibuk pada HP masing – masing..duh ampun dech.
Saya sengaja pernah melakukan survey kecil kecil lan di 3 mall yang cukup bergengsi yaitu Pondok Indah Mall, Senayan Plaza dan Plaza Indonesia.
Hasilnya mencengangkan, yang memakai bahsa cinta bersentuhan, gandengan, pelukan pinggang hanya 3%….he..7x..sisanya ya gitu dech.
Apa sich salahnya dengan meluk pinggang, pegangan tangan ?, masak gengsi dilihat orang ?…khan sudah sah..halal..lha wong suami atau istrinya bukan ?

Pasangan juga memerlukan senuthan jiwa…pintu gerbang jiwa itu ada 2 yaitu hati dan mata.
Kita perlu memperbanyak pandangan mesra ke pasangan kita..jika berbicara tataplah matanya dengan lembut nan mesra…maka hal tersebut akan menyejukkan jiwanya.

(4) Pelayanan
Meskipun suami itu kepala rumah tangga, namun secara kejiwaan sebaiknya kita terapkan equal, seimbang dalam mahligai pernikahan.
Kita berbagi, saling mendukung, saling melindungi bukan hanya fisik namun kesehatan jiwa pasangan kita.
Berilah dan berbagilah apa yang bisa membuat indah jiwanya.

(5) Pemberian hadiah
Hadiah itu tidak perlu mahal. Namun kandungannya yang diperlukan.
Seperti kejutan kecil pulang kantor bawakan kesenangannya, atau jika kondisi mendukung ajak keluar, hanya berdua saja tanpa anak…nonton bareng juga hadiah…pokoknya sediakan waktu yang lebih banyak ke pasangan kita.
Jangan sekedar belikan mobil atau rumah…eee tapi kita jarang sekali berada disebelahnya..sekalinya berada disebelahnya sibuk dengan urusan lain.
Jadi hadiah disini ndak perlu mewah atau mahal, namun maknanya yang penting.

RESONANSI CINTA
Cinta itu perlu nyekrup secara getaran kejiwaan.
Nyekrup disini bukan dari rasio ya…namun dari kesadaran naluri kita.
Banyak pasangan muda terkecoh dengan nyekrup rasio mereka, sehingga banyak setelah menikah..ndak lama cerai…atau banyak yang tertatih tatih dipaksakan, karena sudah terlanjur.
Konsultasi dengan orang tuanya…malah ditegor..ya sudah terima saja..khan itu pilihan kamu !…he..7x lengkap dech !

Gini ya…banyak kasus juga yang saya jumpai dari klien saya, mereka sudah berusaha melakukan bahasa cinta tersebut, namun tetap saja garing…dan kecendrungan bahasa cinta tersebut dipaksakan untuk dijalankan bukan ketulusan dari hati.
Seperti yang pernah saya urai di tulisan saya sebelumnya, bahwa jodoh itu perlu nyekrup dari sisi getaran jiwa….kalau sudah ndak nyekrup mau sampai jungkir balik juga susah.
Kecocokan getaran jiwa itu skalanya dari 1 s/d 12.
Idealnya paling rendah di 8, jika dibawah 8 mendingan dipikir ulang untuk diteruskan.
Jadi start awalnya yang penting….inget ya..cocok di pacaran belum tentu cocok di pernikahan.
Banyak saya jumpai pasangan kecocokan di ruang pacaran itu cukup tinggi , misal 11 tingkatnya. Namun ketika di cek di ruang pernikahan kok jadi drop menurun di 5.
Jadi jangan buru – buru ya bagi yang masih pacaran, bisa saja cocok ketika masih di dimensi pacaran, belum tentu cocok di dimensi pernikahan, survey membuktikan !..he..7x.

Demikian sekilas uraian mengenai ekspresi cinta.
Ini sangat fundamental dalam kehidupan kita.
Keindahan pernikahan kita, mencerminkan keindahan jiwa kita dan keindahan kehidupan kita serta anak – anak kita.
Karena sejatinya energi cinta dan kebencian atau emosi negatif menimbulkan medan vibrasi tersendiri yang secara langsung mempengaruhi seluruh anggota keluarga kita.
Maka tinggal kita memilih nich mau seperti apa keluarga kita dibangunnya ?, dengan keindahan kemesraan atau dengan keindahan kegaringan dan kekeringan ?

SALAM KASIH DAN KEDAHSYATAN HIDUP
To Love To Care To Give
Navigator Eksekutif
Lembaga Indikator Resonansi Autentik Spiritual